Dongeng Sang Kancil dan Siput Berlomba Lari (1)
Perlombaan lari antara Kancil dan Siput baru saja usai. Tidak seperti yang diduga para penghuni hutan yang menonton pertandingan, Kancil dengan mudah mengalahkan Siput.
Kancil yang cerdik lari sekencang-kencangnya dan dalam sekejap memenangkan pertandingan. Berbeda dengan mitos bahwa kancil dapat dengan mudah dikalahkan siput karena tidur dan bermalas-malasan selama pertandingan. Kancil kiwari bukannya tidur selama bertanding, tetapi tidur-tiduran setelah memenangkan pertandingan.
Kemudian sambil tidur-tiduran di garis finish, Sang Kancil menonton Siput yang berjalan lambat-lambat menuju garis finish. Air matanya bercucuran karena Siput merasa gagal mempertahankan mitos Keluarga Siput yang turun temurun tidak terkalahkan oleh kancil.
Siput merasa dirinya tak berguna lagi setelah kegagalan itu. Tak ada artinya lagi kehadirannya di tengah-tengah dinasti siput yang tersohor sebagai penakluk para kancil dalam lomba lari. Apa arti dirinya setelah kalah dalam lomba lari.
Siput merasa harus meratapi nasibnya yang malang. Kini segalanya telah berubah. Bangsa kancil sudah tidak seperti dulu lagi. Baru disadarinya telah bertahun-tahun Kancil Tua menggunakan tangan besi untuk mendidik kancil-kancil yunior agar tidak bermalas-malasan.
“Kancil lambat akan diterkam macan, Kancil bodoh akan dimakan buaya dan Kancil malas akan dipermalukan siput” kata-kata itulah yang selalu di dengungkan Kancil Tua pada kancil-kancil muda yang membuat mereka tak punya pilihan lagi kecuali bekerja keras untuk menjadi cepat, pintar dan rajin. Siput sering mendengar desas-desus tentang kebijakan yang diambil oleh si Kancil Tua, namun baru kali ini dia melihat efeknya.
Sistem aristokrasi yang dibangun oleh Kancil Tua telah membuat kancil-kancil muda harus memenuhi tiga kualitas itu agar diterima di keluarganya. Seekor kancil hanya boleh diterima sebagai Keluarga Kancil bila memenuhi persyaratan disiplin dan etika sebagai kancil. Yaitu cepat, pintar dan rajin.
Kancil yang tidak memiliki salah satu dari tiga karakter kancil itu masih disebut sebagai “kancal”. Sebutan itu diambil dari urutan huruf vokal a-i-u-e-o. Vokal sebelum i adalah vokal a. Artinya seekor Kancal belum layak digelari kancil sejati.
Seperangkat etika yang dibangun sesepuh kancil itu membuat kancil-kancil menjadi binatang pilihan. Tidak sembarangan binatang layak disebut kancil sekalipun secara biologis dia adalah kancil. Hanya kancil yang terlatih baik, berdisiplin dan tunduk pada etika kancil yang boleh disebut kancil.
Tentu saja para kancil muda memetik hasilnya. Mereka perlahan-lahan mematahkan mitos-mitos tentang kancil. Citra kancil sebagai tukang tipu sekarang berubah menjadi kancil yang cerdas dan bijaksana. Citra kancil yang pemalas sekarang berubah menjadi kancil yang rajin dan ringan tangan. Reputasi Kancil yang suka mencuri timun sekarang dikenal sebagai bintang yang tak mau mencuri, bahkan suka membagi-bagi ketimun dan juga ilmu pengetahuan.
Kebijaksanaan Sang Kancil yang tersohor diseluruh hutan membuat Siput yang kalah dalam pertandingan lari itu tak malu untuk meminta nasehat. Siput datang sambil tersedu-sedan meminta pencerahan pada Sang Kancil tentang rahasia kekalahannya.
Apa yang sebaiknya dia lakukan untuk menebus kekalahannya. Apa yang membuatnya kalah, dan bagaimana caranya agar bisa menang dalam pertandingan berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dengan senang hati dijawab oleh Sang Kancil (undil feb08).
Kancil yang cerdik lari sekencang-kencangnya dan dalam sekejap memenangkan pertandingan. Berbeda dengan mitos bahwa kancil dapat dengan mudah dikalahkan siput karena tidur dan bermalas-malasan selama pertandingan. Kancil kiwari bukannya tidur selama bertanding, tetapi tidur-tiduran setelah memenangkan pertandingan.
Kemudian sambil tidur-tiduran di garis finish, Sang Kancil menonton Siput yang berjalan lambat-lambat menuju garis finish. Air matanya bercucuran karena Siput merasa gagal mempertahankan mitos Keluarga Siput yang turun temurun tidak terkalahkan oleh kancil.
Siput merasa dirinya tak berguna lagi setelah kegagalan itu. Tak ada artinya lagi kehadirannya di tengah-tengah dinasti siput yang tersohor sebagai penakluk para kancil dalam lomba lari. Apa arti dirinya setelah kalah dalam lomba lari.
Siput merasa harus meratapi nasibnya yang malang. Kini segalanya telah berubah. Bangsa kancil sudah tidak seperti dulu lagi. Baru disadarinya telah bertahun-tahun Kancil Tua menggunakan tangan besi untuk mendidik kancil-kancil yunior agar tidak bermalas-malasan.
“Kancil lambat akan diterkam macan, Kancil bodoh akan dimakan buaya dan Kancil malas akan dipermalukan siput” kata-kata itulah yang selalu di dengungkan Kancil Tua pada kancil-kancil muda yang membuat mereka tak punya pilihan lagi kecuali bekerja keras untuk menjadi cepat, pintar dan rajin. Siput sering mendengar desas-desus tentang kebijakan yang diambil oleh si Kancil Tua, namun baru kali ini dia melihat efeknya.
Sistem aristokrasi yang dibangun oleh Kancil Tua telah membuat kancil-kancil muda harus memenuhi tiga kualitas itu agar diterima di keluarganya. Seekor kancil hanya boleh diterima sebagai Keluarga Kancil bila memenuhi persyaratan disiplin dan etika sebagai kancil. Yaitu cepat, pintar dan rajin.
Kancil yang tidak memiliki salah satu dari tiga karakter kancil itu masih disebut sebagai “kancal”. Sebutan itu diambil dari urutan huruf vokal a-i-u-e-o. Vokal sebelum i adalah vokal a. Artinya seekor Kancal belum layak digelari kancil sejati.
Seperangkat etika yang dibangun sesepuh kancil itu membuat kancil-kancil menjadi binatang pilihan. Tidak sembarangan binatang layak disebut kancil sekalipun secara biologis dia adalah kancil. Hanya kancil yang terlatih baik, berdisiplin dan tunduk pada etika kancil yang boleh disebut kancil.
Tentu saja para kancil muda memetik hasilnya. Mereka perlahan-lahan mematahkan mitos-mitos tentang kancil. Citra kancil sebagai tukang tipu sekarang berubah menjadi kancil yang cerdas dan bijaksana. Citra kancil yang pemalas sekarang berubah menjadi kancil yang rajin dan ringan tangan. Reputasi Kancil yang suka mencuri timun sekarang dikenal sebagai bintang yang tak mau mencuri, bahkan suka membagi-bagi ketimun dan juga ilmu pengetahuan.
Kebijaksanaan Sang Kancil yang tersohor diseluruh hutan membuat Siput yang kalah dalam pertandingan lari itu tak malu untuk meminta nasehat. Siput datang sambil tersedu-sedan meminta pencerahan pada Sang Kancil tentang rahasia kekalahannya.
Apa yang sebaiknya dia lakukan untuk menebus kekalahannya. Apa yang membuatnya kalah, dan bagaimana caranya agar bisa menang dalam pertandingan berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dengan senang hati dijawab oleh Sang Kancil (undil feb08).
The hare and snail tales ran races (1)
Race between the hare and snail just ended. Unlike the alleged forest dwellers who watch the game, mouse deer easily beat the Snail.
A clever mouse deer ran full speed and in an instant win games. Contrary to the myth that deer can easily be defeated snails because sleep and laze around during the game. Kiwari mouse deer instead of sleeping during the match, but a nap after winning the match.
Then as he lay on the finish line, the mouse deer watch a snail walked slowly toward the finish line. Tears streaming down because of Snail family feel like a failure to maintain the myth of hereditary snails are not defeated by the deer.
Snail felt himself no longer useful after the failure. Nothing means more presence in the middle of the famous dynasty snails as conquerors of the deer in the race. What does himself after losing the race.
Snails had to lament the unfortunate fate. Now everything has changed. Deer nation is not what it used to. She realized has spent years old hare using an iron hand to educate junior deer-mouse deer so as not to laze around.
"Mouse Deer will slowly be gripped by the tiger, the hare will be eaten by alligators and stupid lazy mouse deer slug would be disgraced" words that are always in dengungkan mouse deer mouse deer-Old on young deer that made them no choice but to work hard to be fast, smart anddiligent. Snails often heard rumors about the measures taken by the Kancil Old, but new this time he saw the effect.
The system was built by the aristocracy who have made Old hare-deer young deer must meet three qualities were to be accepted in the family. A deer may only be accepted as eligible when the hare family discipline and ethics as a deer. That is fast, smart and diligent.
Clever individual who does not have one of three characters deer was still referred to as "kancal". The name was taken from the sequence of vowels aiueo. I is a vowel before vowel a.That is not feasible given the title Kancal a real deer.
Elders built a set of ethics that it makes deer-mouse deer mouse deer into an animal of choice.No animal is worth mentioning deer carelessly though biologically he is deer. Deer only well-trained, disciplined and subject to the ethics of deer that may be called a deer.
Of course, the young deer harvest. They slowly break the myths about the deer. Image of the deer as a handyman trick now turned into a deer a smart and wise. Image of the deer are lazy now turned into an avid deer and lightweight hand. Reputation hare who likes to steal cucumbers now known as the star did not want to steal, even likes to divide the cucumber and science.
The wisdom of the famous mouse deer throughout the forest make a snail that lost the game to run was not ashamed to ask for advice. Snails come while sobbing enlightenment on the hare asked the secret of his defeat.
What should she do to atone for his defeat. What makes him lose, and how to win the next game. The questions are gladly answered by the hare (undil feb08).
Race between the hare and snail just ended. Unlike the alleged forest dwellers who watch the game, mouse deer easily beat the Snail.
A clever mouse deer ran full speed and in an instant win games. Contrary to the myth that deer can easily be defeated snails because sleep and laze around during the game. Kiwari mouse deer instead of sleeping during the match, but a nap after winning the match.
Then as he lay on the finish line, the mouse deer watch a snail walked slowly toward the finish line. Tears streaming down because of Snail family feel like a failure to maintain the myth of hereditary snails are not defeated by the deer.
Snail felt himself no longer useful after the failure. Nothing means more presence in the middle of the famous dynasty snails as conquerors of the deer in the race. What does himself after losing the race.
Snails had to lament the unfortunate fate. Now everything has changed. Deer nation is not what it used to. She realized has spent years old hare using an iron hand to educate junior deer-mouse deer so as not to laze around.
"Mouse Deer will slowly be gripped by the tiger, the hare will be eaten by alligators and stupid lazy mouse deer slug would be disgraced" words that are always in dengungkan mouse deer mouse deer-Old on young deer that made them no choice but to work hard to be fast, smart anddiligent. Snails often heard rumors about the measures taken by the Kancil Old, but new this time he saw the effect.
The system was built by the aristocracy who have made Old hare-deer young deer must meet three qualities were to be accepted in the family. A deer may only be accepted as eligible when the hare family discipline and ethics as a deer. That is fast, smart and diligent.
Clever individual who does not have one of three characters deer was still referred to as "kancal". The name was taken from the sequence of vowels aiueo. I is a vowel before vowel a.That is not feasible given the title Kancal a real deer.
Elders built a set of ethics that it makes deer-mouse deer mouse deer into an animal of choice.No animal is worth mentioning deer carelessly though biologically he is deer. Deer only well-trained, disciplined and subject to the ethics of deer that may be called a deer.
Of course, the young deer harvest. They slowly break the myths about the deer. Image of the deer as a handyman trick now turned into a deer a smart and wise. Image of the deer are lazy now turned into an avid deer and lightweight hand. Reputation hare who likes to steal cucumbers now known as the star did not want to steal, even likes to divide the cucumber and science.
The wisdom of the famous mouse deer throughout the forest make a snail that lost the game to run was not ashamed to ask for advice. Snails come while sobbing enlightenment on the hare asked the secret of his defeat.
What should she do to atone for his defeat. What makes him lose, and how to win the next game. The questions are gladly answered by the hare (undil feb08).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar